Rabu, 21 November 2018 Ikatan Alumni Teknik Mesin ITS bekerjasama dengan Ikatan Alumni Teknik Kimia ITS bekerja sama membuat focus group discussion bertemakan industri manufaktur yang belakangan ini menjadi bidang yang kurang menarik bagi mahasiswa. Padahal industry manufaktur merupakan salah satu penyumbang penghasilan terbesar negara kita. FGD kali ini Menghadirkan 4 narasumber, yaitu Bapak Tony Budi Santoso (Presiden Direktur PT Barata Indonesia), Bapak Wayan Surisma (Engineering Manager PT JGC Indonesia), Bapak Ketut Rusnaya ( Direktur Operasi PT Petrokimia ), dan Bapak Bambang Pramujati  (Kepala Departemen Teknik Mesin FTI – ITS). Dan yang menjadi moderator adalah Bapak Jogyo Susilo (Ketua IKA Mesin ITS). Acara yang berlangsung ini mengundang seluruh alumni baik dari teknik mesin maupun dari teknik kimia. Acara ini juga dihadiri mahasiswa yang ingin tau dan tertarik dengan bahasan ini.

Acara berlangsung sangat menarik, diskusi yang dihadirkan sangatlah berbobot. Orang – orang yang datang pun bukan sembarangan. Banyak yang datang jauh jauh dari Singapore, Italy, dsb untuk mendatangi diskusi ini. Bahasan yang paling menarik yaitu masalah TKDN. Ingin tau apa itu da nada apa dengan TKDN ini? Simak di web DIMENSI :

http://dimensi.me.its.ac.id/index.php/2018/12/02/tkdn-negeri-yang-menusuk-industri/

Dalam dunia industry ada yang menjadi pelaku industry, ada juga yang menjadi pembuat kebijakan.Hal ini yang kemudian menjadi masalah. Tidak adanya kesinambungan antara pelaku industry ( Stakeholder Industri ) dam para pembuat kebijakan ( pejabat pemerintaha ). Banyak sekali contoh para pembuat kebijakan kurang paham seluk beluk industry seingga mengakibatkan kebijakan dan industry itu tidak sinkron dan lebih jauh lagi membuat para pelaku industry ini merugi. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Bisa jadi karena para engineer lebih tertarik masuk ke dunia industry, padahal engineer juga dibutuhkan di pembuat kebijakan supaya kebijakan dan Industri dapat berjalan beriringan dan mendatangkan profit yang lebih besar.